Monday, December 2, 2013

Bubi

Manusia aneh satu ini punya temen baru lagi. Namanya Bubi.
Setelah Nunu, Koko, Kakang, Kocil, dan nama-nama aneh lainnya, muncullah Bubi.
Baru hari ini beli Bubi, tapi udah keisi tiga halaman aja. Semangat banget, Fries. Bubi ini adalah solusi dari semua omongan-omongan ke diri sendiri. Setelah ngomong sama diri sendiri, ngomonglah sama Bubi.
Soalnya, kayaknya sayang deh kalo omongan-omongan aneh yang kamu omongin ke dirimu sendiri itu nggak diabadikan. Ih tuh kan Friesca emang freak.
Bubi adalah sesuatu.. oke sesuatu. Sesuatu yang nggak sambat ketika diceritain cerita nggak mutu, aneh dan ajaib-nya Friesca.
Bubi adalah sesuatu yang ada dua puluh empat jam. Mau kamu cerita sambil merem juga nggak papa.
Eh tapi Bubi bukan diary. Namanya aja Bubi, Buku Biru. Harganya tiga belas ribu, murah lagi. Dan nggak ada kuncinya. Diary itu berkunci. Kayak diary-ku waktu SD. Kuncinya diumpetin, biar nggak ada yang bisa baca.
Kalo Diary, sehari nulisnya sekali aja. Diceritain sehari ngapain aja. Kalo Bubi lebih kasian. Mending kalo dia cuma diceritain sehari ngapain aja. Bubi sih baru sehari beli langsung dipaksa menampung tulisan anehnya Friesca.
Sabar Bub, tunggu sampe penuh. Kamu harus siap-siap ndengerin cerita cerita dan pikiran ajaibnya Friesca mulai dari sekarang.