Wednesday, November 12, 2014

"Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang hadir sekelebai bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, angin, awan, atau hujan"
Dewi Lestari

Halo.
Apa Kabar?
Gimana rasanya baca kata-kata di atas? Sedih? Ngelu? Atau.... biasa aja?
Hehehehe. Udah lama nggak keliatan, eh dateng-dateng yang ditulis ginian.
Apakah saya sampai pada tahap itu?
Terus? Kenapa kamu? ........
Kenapa aku tulis? Kalian tanya kenapa aku tulis?
Simple. Indah.
Indah? Indah di bagian mananya?
Diam-diam. Bukannya segalanya yang serba diam-diam, rahasia, misterius itu.... indah?
Mengirimi isyarat sehalus udara, Sehalus udarakah? Saya benarkan isyarat itu ada, tapi sehalus udarakah? Ada yang lebih halus dari udara? Atau hampir tanpa isyarat?

Sekelebai bagai bintang jatuhkah? Kira-kira seberapa lamakah yang bisa disamakan dengan bintang jatuh? Berapa menit? Berapa jam? Berapa hari? Berapa minggu? Atau.. berapa bulan?

Lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar? Sudah berusaha untuk mengejarkah?

Jadi, kalau sekarang ada yang sudah lenyap, pernah hadir hanya sekelebai bagai bintang jatuh, dan hanya kamu kirimi isyarat sehalus udara, kamu mau gimana? Kamu mau melakukan apa? Coba jawab.