Saturday, October 15, 2011

Danbo

Sempat beberapa waktu yang lalu aku gemes banget sama mainan ini. Gara-gara sering muncul di dashboard tumblr. Oke, mainan ini lucu banget. sampai pada suatu hari...
"Mamaku bawa danboard aaa" Afi mention aku dan aku terlalu girang, Afi punya Danbo! Asli dari Jepang, aw banget
Sampai hari ini, di McD Afi bercerita tentang danbonya yang udah letek karena sepertinya dibawa ke sekolah tiap hari :))
Baru hari ini juga bisa motoin si Danbo unyu itu :3






Pokoknya Danbo itu lucu, itu aja deh

Thursday, October 13, 2011

Kamu-disana

Melihatnya disana- tapi dengan dia.
Sudah biasa, tapi kadang teringat memori masa lalu
Flashback untuk beberapa detik, siapa yang mengira akan jadi seperti ini
Bahkan, aku dulu sama sekali tidak mencoba menerawang masa depan
Aku cuma menikmati setiap hariku, bahkan saat itu aku nggakmau waktu disana terbuang sia-sia
Aku berusaha menikmati dan berusaha membuat waktuku sebahagia mungkin
Memang aku bahagia, aku terlalu diselimuti kebahagiaan saat itu
Padahal waktu itu jalan, dia bergerak, dan nggak semestinya aku disana terus
Aku juga harus bergerak
Di ujung-ujung waktu aku mulai sadar
Suatu saat ada saatnya aku dijatuhkan, ada saatnya ini bukan lagi bahagia
Berubah, memang benar. Berubah di awal yang baru
Hilang, memang hilang. Aku mudah untuk menghilangkannya begitu saja
Itu mudah, karena aku tau itu benar dan aku harus bergerak
Kalau aku diam, tidak baik. Untuk baik untuk keduanya
Iya, dua. Dua pihak
Tapi kadang, memori datang disaat mata ini fokus disana
Dan rasanya..... ingin kembali

Sunday, October 9, 2011

Waktu lalu

Aku sudah menulis beberapa paragraf di kolom ini
Lalu membacanya kembali, dan menghapus semuanya
Aku coba lagi, tapi terulang lagi
Baca, lalu menghapus semuanya
Entah kenapa, waktu lalu cukup membuatku bahagia
Cukup membuat moodku baik untuk hari ini
Padahal, itu sangat tidak spesial. Bahkan itu, sangat datar.
Semacam naik sepeda lewat jalan sepi. Datar
Aku disana diam, sedangkan yang lain?
Aku merasa tidak ada waktu sama sekali untuk menyapa
Setiap kamu melintas, aku merasa saat itu tidak tepat
Aku takut mendapat balasan yang tidak terlalu diharapkan
Aku takut kamu kembali tidak mengenaliku
Walaupun aku tau karena-apa
Walaupun saat itu aku tau, kamu pasti-tau
Tapi rasanya suara tertahan di tenggorokan
Tinggal aku, menatapmu berlalu dan hanya bisa menyesal-di dalam hati
Hanya bisa melihat, dan kadang mata kita bertemu
Berhenti sesaat, dan tetap saja
Suara itu masih di dalam. tertahan
Beberapa kali seperti itu, dan hanya bisa saling-pandang
Pulang dengan rasa-sedikit menyesal
Hanya bicara tiga kata, itupun bukan menyapa
Melihatmu tersenyum, lucu
Terima kasih, setidaknya bisa melihat itu sudah cukup