Flat

Flat.. satu kata aja sih.

Hidupku terlalu sering dibilang flat sama orang lain lho.. kasian ya

Tapi kan life is never flat, terbukti kok. Kalo hidup jelas nggak flat, tapi hati? muehehehe hati...

Hati bisa aja flat, kayak hatiku -_- aku mulai merasa flat pas kelas 11. Rasanya tip hari ya cuma gini gini aja, datar aja sih ini hati. Contoh aja deh contoh... Bella yang dulu selalu dibikin badmood atau terbang sama brondongnya, Afi yang jadi korban keganasan seekor buaya, dan Ratri yang bahagia dengan Mas Meh. Apa kabar aku? Ketawa dulu boleh kan?

Aku flat, rasanya nggak ada yang mau dicurhatin ke temen-temen. Bingung juga mau curhat apa. Nggak ada yang mau dicurhatin juga -_- Semenjak aku memilih untuk mengabaikan, pihak lawan kayaknya mendukung juga. Pergi, mbuh neng endi. Who cares? Sebenernya aku masih peduli, kadang ya masih kelingan. Tapi ya udahlah, masa lalu itu. Yang sekarang aku lalui adalah hari-hariku dengan hati flat. Kadang ini membahagiakan, kadang juga... membosankan. Nggak ada yang namanya terbang, fly away lah, naik roket, pake sayap...Nggak ada. Jatuh? Nggak juga... Adanya paling dongkol di belakang aja. Rasanya tuh datar, gini lho--> -_____________-

Tapi dengan kedataran ini aku kadang bahagia lhoooh. Nggak ada beban pikiran, no more mellow say no to galaw gitu deh.

Yang terjadi saat hidup flat adalah:

• Handphone jarang bunyi dan jarang guna
• Inbox penuh dari Bapak, Mama, Bapak, Mama
• Lupa naruh hp dan nggak peduli mau gimana
• Pulsa sms awet maksimal
• Hobi baru: Gulung gulung di kasur

Sekian, aku berdoa semoga hidupku tidak lagi terlalu flat. Aku bosan hidup flat