Malem malem gini udah sepi, hening. Biasanya terekam suasana dan memori memori masa lalu. Kebanyakan yang terekam sama temen temen dan sahabat terdekat. Tapi nggak jarang juga ada selipan memori dengan seseorang yang bisa dibilang dulu pernah dekat. Tapi dulu, bukan sekarang. Dulu dan sekarang beda, jauh. Padahal, di hari hari biasa yang tidak spesial, aku nggak pernah sekalipun mengingat orang-orang itu. Tapi hening menimbulkan reaksi berelebih pada otakku. Semacam kemampuan flashback ke masa lalu, dan otomatis mengingat semuanya. Benci, disaat mengingat semuanya nggak cuma kerekam yang bagus, bahkan yang bikin sebel banget sekalipun muncul.
Paling dongkol ketika tiba tiba teringat yang bagus. Ini bukan sengaja mengingat, tapi benar benar mendadak dan tidak direncanakan. Ini tidak sengaja, spontan, muncul secara tiba-tiba. Apa daya kalau otak sudah bekerja, toh otak itu pengontrol semuanya. Jadi jalani saja, pikirkan saja, dan biarkan itu hilang perlahan diikuti perasaan ngantuk. Tidur, dan tidak jarang semuanya terbawa mimpi. Kaget dan sedikit pusing saat bangun. Mimpi buruk, sangat.
Tapi biasanya semua itu hilang seiring berjalannya matahari. Di sekolah, tertutup dengan pelajaran, buku, soal, dan coretan. Hilang, nggak berbekas. Kecuali saat malam aku kembali hening dan mengingat semuanya. Salahkan otakku. Bukan masalah momentnya, tapi orang yang terlibat di dalamnya. Orang yang dulu pernah hilang, dan sampai sekarang masih hilang. Kukira kau temanku, ternyata bukan. Dulu kamu bilang apa dan sekarang apa? omong kosong. Dulu semacam nggak bisa kalo nggak komunikasi, sekarang apa? sudah berapa tahun ini? Tapi makin kesini semuanya makin nggak keliatan, no problem. Sudah tertutupi dengan semua temanku yang lainnya, dengan semua canda mereka dan aktivitasku dengan mereka. Jadi, kamu mati dilahap mereka. Sekarang, mereka lebih penting daripada "kamu". Tapi kamu masih temanku, karena kata orang, nggak ada yang namanya mantan teman. Sekali teman, tetap teman selamanya
No comments:
Post a Comment